Seratus tahun setelah perjanjian besar antar-ras ditegakkan, dunia kembali bergolak. Enam ras - Human, Elf, Dwarf, Dragonic, Angel, dan Demon - kini berlomba untuk mendapatkan Fruit of Eternity, buah legendaris yang memberikan keabadian dan kekuatan tak terbayangkan kepada pemakannya.
Namun, di balik kemegahan dan perebutan kekuasaan itu, tersembunyi kisah seorang pemuda biasa bernama Naki. Seorang manusia gelandangan yang hidup terpencil di hutan bersama kakeknya, jauh dari hiruk pikuk kerajaan. Hari-harinya hanya diisi dengan latihan pedang dan perjuangan untuk bertahan hidup.
Semuanya berubah ketika rumahnya hancur dan sang kakek tewas di tangan monster misterius. Dalam kesedihan mendalam, Naki menemukan sebuah kotak rahasia yang ditinggalkan kakeknya - berisi dua surat dan sebuah buah keemasan.
Tanpa mengetahui apa itu, Naki memakan buah tersebut. Seketika, panas luar biasa menjalar di tubuhnya. Di tangan kirinya muncul ukiran bercahaya bertuliskan "Blade God - Level 1". Saat itulah ia menyadari bahwa dirinya telah menjadi Pemakan Buah Keabadian, pemilik kekuatan langka yang tak dapat dibunuh oleh sihir, namun juga menanggung takdir yang belum ia pahami.
Kini, dengan kekuatan baru yang misterius dan masa lalu kakeknya yang penuh rahasia, Naki harus menghadapi dunia di luar hutan - dunia yang dikuasai oleh perang, ambisi, dan keabadian.
Dan di tengah kekacauan itu, legenda baru mulai terukir: seorang manusia biasa yang akan menantang para abadi.
Ini adalah cerita Ranalla. Gadis yang menunggu rumah yang tadinya seperti kadang babi, berubah menjadi tempat pembuangan sampah, Sebelum akhirnya membersihkan rumah.
Bagaimana jika Ranalla yang pemalas ini, merasuki tubuh Tokoh Antagonis?. Bisakah Ranalla menjalani perannya sebagai Tokoh Novel, atau malah menyibukan diri dengan kasur tercintanya?.
"Padahal gue cuma tidur doang. Bukan ketabrak mobil, atau ngelakuin hal konyol kaya makan rinso, atau minum liquid sampe harus transmigrasi."