
Reanold tidak bisa bertindak apapun saat sebuah keputusan perceraian orangtuanya dilayangkan. Saat itu dirinya masih terlalu muda untuk mengerti semuanya, rupanya sebuah tangisan yang selalu ia saksikan saat Ibunya sendirian di kamar bukan karena Ibunya yang sedang merindukan neneknya. Reanold kira ayahnya lah yang paling pantas disalahkan atas segalanya, karena setiap Papa membentak Mama maka saat itu pula Papa terlihat begitu keji di mata Rean. Rupanya Papa diam-diam selalu memperhatikan dan melindungi Mama, Rean, dan adik-adiknya. Di umur yang hampir tujuh belas, Rean masih belum mengerti siapa yang harus disalahkan atas perpisahan dan kehancuran keluarganya. Rean terlalu marah atas segalanya. ia muak pada Mama yang selalu lemah. ia juga muak pada Papa yabg berpura-pura baik. **** Cerita ini merupakan spin off dari cerita aku yg berjudul "Empty"All Rights Reserved
1 part