Cinta Nayla

Nayla :

Dia menganggap aku adalah segalanya, dia urus dan perhatikan sejak aku duduk di bangku SD. Ayah tak pernah cerita masa kecil ku seperti dia bercerita masa kecil kedua kakak ku. kasih sayangnya sungguh luas sampai dia menerima lamaran laki-laki itu tanpa sepengetahuanku. Gelisah dan marah berkecamuk dalam hati, Ayah yang kupikir bijaksana ternyata semena-mena mengambil keputusan sepihak. Aku tak dapat mengeluarkan sepatah katapun untuk membatah atau melawan keputusan Ayah, hanya anggukan dan senyum tipis tanda pasrah ku terhadap keputusannya. Apa yang harus kulakukan sekarang, diam pasrah menerima keadaan atau memperjuangan cinta yang masih berwarna abu-abu.

Zaki :
Status harus berubah dalam hitungan menit, Ayah memaksa untuk menikahi gadis itu. Tak ada yang salah dengannya dia sempurna, cantik, pintar, dan luar biasa unik. Apa yang harus kulakukan padanya. Ada rahasia yang Ayah simpan selama ini, aku harus mengungkapnya. Pekerjaan rumah ku adalah bagaimana harus membuat gadis ini percaya dan jatuh cinta pada ku. Sedangkan aku sendiri sudah mengubur dalam-dalam yang namanya CINTA.