Hallo, Cinta Yang Kutulis Di Catatan Fisika

Raina Alverina punya tiga prinsip hidup sederhana:

1. Cowok ganteng adalah sumber motivasi belajar.
2. kalau gagal PDKT, salahin semesta aja. Kan katanya semua sudah diatur.
3. hidup boleh berantakan, asal outfit tetap on point buat kemungkinan ketemu gebetan.

Sebagai gadis SMA biasa dengan nilai pas-pasan dan status "jomblo ngenes tahunan", hidup Raina berjalan damai, sampai ia bertemu Arval Kaesyn, ketua OSIS yang terlalu sempurna untuk ukuran manusia biasa. pintar, jago basket, bisa main gitar, dan dingin seperti AC 18 derajat.

Dari sanalah semuanya dimulai.
Dari tatapan pertama di lapangan basket, doa absurd, sampai ide brilian sekaligus gila yang ia beri nama: Proyek Dekati Arval
Tujuannya? Sederhana - bikin Arval senyum.
Caranya? Nggak tahu.

Tapi usaha Raina justru berujung rentetan bencana, mulai dari salah kirim surat cinta ke guru BK, salah mention nama Arval di grup OSIS, sampai hampir dijadikan contoh kasus disiplin karena "perilaku mencurigakan di sekitar ruang ketua."

Meski begitu, Raina tidak menyerah.
Karena menurutnya, kalau cinta itu dingin, ya harus dihangatkan dengan sedikit kebodohan.

Namun, semakin dekat ia mencoba, semakin banyak hal yang tak terduga terbuka.
Di balik sikap dingin dan tatapan datar, Arval menyimpan rahasia masa lalu yang bahkan Raina tak pernah bayangkan.

Di antara tawa, malu, dan doa-doa absurd seperti

"Tuhan, kalau dia jodohku tolong deketin. Kalau bukan jodohku yaa gapapa deketin aja. Emang kenapa?"

...Raina perlahan belajar bahwa cinta bukan soal menaklukkan seseorang, tapi memahami bagaimana hati bekerja, termasuk hatinya sendiri.