Rania pikir dirinya cuma seorang bawahan biasa... sampai setiap hari harus menghadapi Dimas, bos sarkas yang suka nyindir, nyuruh-nyuruh, dan bikin hidupnya super stressful.
Setiap tugas yang diberikan selalu harus sempurna, setiap kesalahan dikomentari dengan tatapan dingin dan sarkasme yang menusuk. Burnout? Check. Ingin resign? Berulang kali. Tapi entah kenapa, ia selalu gagal kabur dari pengaruh Dimas.
Setahun kemudian, sesuatu berubah. Dimas yang dulu galak, tiba-tiba jadi pelindungnya di depan rekan kerja. Gaji naik, masalah tertangani, dan bahkan... ciuman diam-diam yang membuat Rania sadar: mungkin ia lebih dari sekadar bawahan di hati bosnya.
Sekarang Rania stuck. Stuck dengan tugas, stick dengan Dimas, dan stick dengan perasaan yang tidak bisa ia abaikan lagi.
Siap-siap untuk drama kantor, sarkasme manis, dan chemistry yang bikin deg-degan.
Senna Agustina sadar bahwa perasaan yang ia anggap kuat dan hebat, nyatanya kelabu di saat situasi mulai berbeda, umur mulai bertambah, dan realita hidup ikut adil di dalamnya dan mendorongnya mundur, mengingat ia dan Tobias Michael adalah dua orang yang berbeda dari banyak segi.
Meski perasaan cinta itu ada dan kuat, Senna ingin mengamankan hati dan pikirannya dengan membuka jarak. Namun, akankah Tobi, pria yang juga mencintainya ikut adil membuka jarak untuk melepasnya menjauh, atau sebaliknya, menariknya mendekat?