Tessa adalah seorang gadis beasiswa yang hidupnya dihitung mundur oleh penyakit langka dan utang keluarga yang menumpuk. Puncaknya, ia memutuskan untuk mengakhiri segalanya di atap Rumah Sakit Hansung, tempat ia seharusnya dirawat.
Di sanalah ia bertemu Han Taesan, si pewaris tunggal Hansung Group yang dingin, apatis, dan arogan. Taesan-yang ternyata juga berniat melarikan diri dari hidupnya yang sempurna-menghentikan Tessa.
Alih-alih menawarkan simpati, Taesan menawarkan kontrak yang brutal: Tessa harus hidup.
Taesan melunasi semua utang Tessa dan membayar seluruh biaya pengobatannya. Ia tidak meminta cinta atau janji kesetiaan; ia hanya meminta Tessa menjadi bebannya, agar ia punya alasan untuk tetap waras dan bernapas.
Taesan mengendalikan hidup Tessa dengan uang, dan Tessa membencinya. Tapi perlahan, ia melihat bahwa di balik dinding es Taesan, ada jiwa yang sama hancurnya, jiwa yang juga sedang mencoba membeli nyawanya sendiri.
Apakah ikatan yang lahir dari trauma dan kontrol ini adalah cinta sejati? Atau hanya sebuah Tagihan (Bill) yang harus mereka bayar dengan seluruh sisa hidup mereka.
___
"Gue nggak beli lo. Gue cuma beli hak gue buat ngurus lo."
"Utang lo lunas kalau lo udah tua, keriput, dan banyak cucu yang manggil gue Kakek."