Aku mencintai dalam diam, menunggu dalam harap, dan bertahan dalam luka yang tak pernah aku tunjukkan. Bertahun-tahun aku percaya, bahwa cinta yang tulus pada akhirnya akan menemukan jalannya pulang.
Dan ketika penantian itu akhirnya berbuah jawaban, aku yakin kebahagiaan telah datang. Namun ternyata, kebahagiaan itu hanya singgah sebentar lalu pergi, meninggalkan harapan yang baru saja tumbuh.
Dalam perih dan kehilangan, aku belajar bahwa mencintai tak selalu berarti memiliki. Bahwa cinta sejati kadang justru hadir dalam bentuk keikhlasan untuk melepaskan demi membiarkan orang yang dicinta menemukan jalannya, dan demi menemukan kembali dirinya yang sempat hilang.
Ini adalah kisah tentang cinta yang tak sampai, tentang melepaskan, dan tentang kekuatan untuk bangkit dari kehilangan. Sebuah perjalanan emosional yang akan menyentuh hati siapa pun yang pernah mencinta tanpa dimiliki.