Sejak kecil, Caspian El Kenzi selalu bermimpi tentang seorang gadis bernama Caroline Six Francisca - gadis dengan mata kelabu yang selalu memanggilnya dari kejauhan.
Mimpi itu selalu sama: sunyi, nyata, dan terasa terlalu hidup untuk sekadar bunga tidur.
Namun seiring waktu, mimpi itu berubah.
Kini, setiap malam Kenzi melihat dirinya mati - dengan cara yang berbeda-beda - sementara Six hanya berdiri menatapnya dalam diam, tanpa air mata, tanpa kata.
Ketika Kenzi akhirnya bertemu Six di dunia nyata, segalanya mulai runtuh.
Ia tak tahu siapa gadis itu, tapi Six tahu segalanya tentang dirinya.
Dan ketika kenyataan mulai meniru mimpinya, Kenzi menyadari satu hal:
beberapa mimpi tidak dibuat untuk ditinggalkan, melainkan untuk diselesaikan.
"Karena kadang, cinta bukan tentang siapa yang bisa kau genggam,
tapi siapa yang masih bisa berbisik bahkan setelah kau terbangun."