Story cover for Satu Syarat: Hamili Aku! by Pink_Uni_Corn
Satu Syarat: Hamili Aku!
  • WpView
    Reads 2,514
  • WpVote
    Votes 150
  • WpPart
    Parts 10
  • WpView
    Reads 2,514
  • WpVote
    Votes 150
  • WpPart
    Parts 10
Ongoing, First published Oct 16
Pernikahan Sekala Abimana Pradiwira (Kala) dan Laudy Edrea Dewangkara (Rea) memang sudah berada di ujung tanduk. Menikah selama 8 tahun karena kedua orang tua mereka adalah teman baik, hubungan Kala dan Rea tetap dingin sejak mereka menjadi suami istri di usia yang sama 27 tahun.

Kematian Ibunda Kala, membuat Kala dan Rea secara terang-terangan mengumumkan bahwa mereka akan bercerai pada keluarga besar mereka; Pradiwira dan Dewangkara. Terlebih Kala memendam perasaan terhadap sekretarisnya yang bernama Ayunda Malika (Lika). Sementara Rea hanya memimpikan hidup bebas di luar negeri tanpa harus tunduk pada kodrat yang selalu didengungkan ibunya. Rea hanya ingin bebas dari semua yang mengekangnya selama ini.

Pengumuman yang mereka lakukan berujung kehebohan dan murka dua keluarga. Puncaknya, Rea terancam dikeluarkan dari daftar ahli waris keluarga Dewangkara yang sangat kaya raya itu dan diboikot keluarga Pradiwira agar tidak bisa bekerja dimanapun. 

Hanya ada satu syarat yang bisa menyelamatkan Rea dan perceraian yang diajukannya dengan Kala dikabulkan keluarga mereka-anak. Ya, mereka berdua harus punya anak. Tidak peduli lelaki atau perempuan. Rea harus mengandung dan melahirkan anak Kala. 

Itu harga mati.

Syarat mutlak yang diberikan ibunya.
All Rights Reserved
Sign up to add Satu Syarat: Hamili Aku! to your library and receive updates
or
#209perceraian
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Bahagia Setelah Cerai (END) cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover
RUBY cover
MAS DOSEN [END] cover
Husband Material cover
The Island  cover
JUST BIRTH STORY cover
DAMIAN cover
Loving My Ladylord cover

Bahagia Setelah Cerai (END)

57 parts Complete

Dinar Aprilia mencintai seperti menanam bunga di tanah retak-tulus, tanpa ragu. Tapi yang tumbuh bukan kebahagiaan, melainkan duri. Suaminya berkhianat. Perempuan lain datang membawa nyawa dalam rahim, sementara hati Dinar remuk dalam diam. Saat rumah tangga berubah jadi reruntuhan, bisakah Dinar bangkit dari puing luka dan menemukan cahaya..., tanpa harus menggenggam tangan siapa pun?