
Tak semua catatan bisa diaudit. Tak semua kematian bisa dijustifikasi. Di siang hari, Elang Wiraatmadja adalah kepala divisi keuangan yang disegani-efisien, elegan, dan penuh kendali. Namun, ketika lampu kantor mulai padam dan gedung-gedung tinggi berhenti bergemuruh, Elang menjadi sesuatu yang lain. Satu demi satu, nama-nama 'manusia suci' lenyap secara misterius. Beberapa jasad ditemukan dalam kondisi mengerikan. Semua tampak acak. Tapi tidak di matanya. Karena Elang punya ledger sendiri-bukan soal uang, melainkan darah dan keadilan versinya. Tapi sampai kapan rahasia bisa tetap rapi dalam barisan kalimat?All Rights Reserved
1 part