_Anak kedua, sosok yang tersembunyi di balik bayang-bayang kakak atau adiknya. Mereka sering kali merasa tidak terlihat, tidak didengar, dan tidak dihargai. Rasa kesepian dan kekecewaan menghantui hati mereka, membuat mereka tumbuh dengan perasaan bahwa mereka tidak cukup baik, bahwa mereka selalu berada di urutan kedua._
_Di balik senyum dan tawa anak kedua, tersembunyi luka-luka yang tak terlihat, seperti ombak yang menghantam karang di tengah laut. Mereka belajar untuk menjadi kuat, untuk tidak menunjukkan kelemahan, untuk menjadi penengah dan penjaga keharmonisan keluarga._
_Anak kedua, pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka bekerja keras di balik layar, memastikan semuanya berjalan lancar, seperti mesin yang terus berputar. Namun, sering kali mereka dilupakan dan tidak dihargai, seperti bunga yang layu tanpa air._