Annastasia Whitmore memiliki segalanya: kecantikan yang mematikan, kekayaan tak terbatas, dan nama keluarga yang disegani di seluruh Manhattan. Sebagai pewaris tunggal Whitmore Hotels & Resorts, empire perhotelan bernilai dua miliar dollar, dia adalah definisi sempurna dari American dream.
Tapi di balik gaun haute couture dan senyuman untuk kamera, Annastasia adalah wanita yang perlahan menghancurkan dirinya sendiri. Kecanduan xanax dan kokain, one-night stands dengan strangers, dan mimpi buruk tentang kematian ibunya lima belas tahun lalu, kematian yang selalu dia yakini bukan kecelakaan.
Ketika ayahnya, Richard Whitmore, meninggal mendadak, Annastasia mengira mimpi buruknya berakhir. Dia salah.
Pembacaan wasiat mengubah segalanya. Ayahnya memberikan ultimatum kejam: Annastasia harus menikah dalam enam bulan dengan salah satu dari dua pria yang telah "dipilihkan" atau seluruh kekayaan Whitmore akan didonasikan, meninggalkannya tanpa apa-apa.
Dua nama itu membuat ruangan terdiam.
Theodore Castellan, sahabat masa kecilnya, pengacara brilian yang telah mencintainya dalam diam selama bertahun-tahun. Theo adalah pilihan yang aman, familiar, "tepat" di mata semua orang. Dia protektif, perhatian, dan selalu ada untuk Annastasia. Menikahi Theo seharusnya mudah.
Julian Blackwell, musuh terbesar keluarga Whitmore. CEO muda dan kejam yang membangun empire-nya dari abu kehancuran yang disebabkan oleh ayah Annastasia lima belas tahun lalu. Julian datang dengan agenda: revenge. Dia seharusnya membenci Annastasia. Dia seharusnya menghancurkannya.
Tapi ketika Julian mengklaim dia tahu sesuatu tentang kematian ibu Annastasia dan memperingatkan bahwa ada pembunuh di lingkaran dalam keluarganya yang sekarang menargetkan dia, Annastasia terpaksa mempertanyakan segalanya yang dia pikir dia tahu.
Siapa yang bisa dia percayai? Sahabat masa kecil yang terlalu protektif, atau musuh keluarga yang terlalu tahu banyak?
Kania Sekar Melati gadis berusia 20 tahun itu harus putus kuliah, dan bekerja di sebuah rumah mewah milik duda kaya beranak satu yang bernama Bagas Adipati Wiratmodjo. Keputusan itu dilakukan tanpa sepengetahuan keluarganya.
Sampai ketika akhirnya ia mendapati situasi yang mendesaknya. Ia di hadapkan dengan tawaran yang membuatnya tak bisa berpikir banyak.
Akhirnya ia memutuskan hal yang tak pernah ia bayangkan ketika harus menerima tawaran untuk menjual dirinya pada Bagas Adipati Wiratmodjo.