Hitam Putih

Di sebuah kota yang selalu sibuk dengan urusannya sendiri, ada seekor kucing putih yang hidup seperti ratu kecil. Tidurnya selalu di bantal paling empuk, makanannya paling wangi, dan setiap hari ada tangan hangat yang memeluknya tanpa ia minta. Hidupnya sederhana, tenang, dan terlalu nyaman sampai-sampai ia tak pernah memikirkan dunia di luar pagar rumahnya.

Namun beberapa kilometer dari sana, di trotoar yang mulai retak, seekor kucing hitam berjalan sendirian menembus malam. Lampu jalan memantulkan bayangannya yang kurus, dan setiap tetes hujan yang jatuh di punggungnya terasa seperti pengingat bahwa tak ada tempat yang benar-benar mau menerimanya. Ia tidur di mana saja, makan apa saja, dan berharap pagi berikutnya sedikit lebih ramah dari hari sebelumnya.

Dua kucing. Dua hidup yang tak pernah saling lihat. Tapi kota punya caranya sendiri untuk mempermainkan takdir. Kadang, yang tinggal di dalam kehangatan butuh melihat gelapnya dunia luar, dan yang terbiasa sendirian butuh satu alasan untuk berhenti berkelana. Tanpa mereka tahu, satu pertemuan kecil akan mengubah jalan cerita yang bahkan langit pun tampaknya sudah lama tunggu.

Peraturan :

📌 Tidak boleh menjiplak isi tulisan dalam cerita ini.
📌 Tidak boleh menyebarkan atau mempublikasikan tanpa izin.
📌 Tidak boleh mengambil bagian cerita, ide, atau dialog untuk kepentingan lain.
📌 Menerima setiap saran dan kritikan.
📌 Update bab setiap Weekend ( Sabtu dan Minggu )