Mereka pikir tinggal satu dorm dengan EXO dan NCT sudah cukup kacau.
Sampai Zoey datang - diam, tenang, tapi entah bagaimana membuat semuanya berubah.
Bukan karena Zoey banyak bicara.
Justru karena dia hampir tidak bicara sama sekali.
Tatapannya lebih tajam dari kata-kata, dan diamnya lebih keras dari teriakan.
Perlahan, dorm tempat mereka tinggal bukan hanya jadi tempat tinggal,
tapi jadi medan perang antara chaos, rasa takut, perhatian, dan pulang.
Namun suatu hari, Zoey menghilang. Tanpa pesan, tanpa pamit.
Meninggalkan satu kalimat: "Jangan cari aku."
Yang tersisa:
keheningan, kecemasan, dan pertanyaan besar-
kenapa rumah terasa kosong tanpa dia?
Ini bukan sekadar kisah rusuh EXO × NCT.
Ini tentang:
Diam yang jadi bahasa sayang.
Pergi bukan karena tidak peduli, tapi karena takut menyakiti.
Dan tentang rumah... yang tetap menunggu, sampai seseorang berani mengetuk pintunya lagi.
Selamat datang di Chaos Dorm.
Tempat di mana tawa, air mata, dan "pulang" punya arti yang berbeda.
Kenal Galaksi? Si Pangeran Arsitektur yang digosipin seantero kampus. Si Casanova yang kalau senyum bikin pondasi hati runtuh. Orangnya kaku, presisi, dan logis. Pokoknya, "anak Teknik banget".
Kenal Sena? Si anak DKV yang kalau nggak di studio, ya di kosan. Dunianya penuh cat, deadline, dan imajinasi liar. Orangnya bebas, ekspresif, dan kadang sedikit berantakan. "Anak FSRD banget".
Dua manusia dari dua planet berbeda ini tidak saling kenal selama dua tahun, sampai sebuah paket nyasar memulai bencana.
Sejak saat itu, hidup Sena yang penuh warna jadi makin "ramai". Tiba-tiba harus pusing mikirin maket Galaksi yang hancur, kanvasnya yang abstrak karena noda kopi, sampai harus ngadu ke Galaksi karena ban mobilnya dikempesin pas nekat parkir di teritori Teknik. Kenapa harus Galaksi? Entah, sepertinya wajah Galaksi memang paling pas untuk dikomplain.
Kata orang, benci itu tanda cinta. Kalau untuk Galaksi dan Sena, benci itu tanda... sial. Tapi kalau kesialan itu terjadi terus-terusan, jangan-jangan memang sudah takdirnya.