Judul: SENJA DI UJUNG PENA
Penulis: Aura Sabrina Hasna
Genre: Teen Fiction | Romance-Drama | Healing
SINOPSIS
"Aku janji akan abadikan kamu dalam pena, Bim. Tapi di akhir ceritaku, yang menang adalah Senja, bukan Radja."
Aura Sabrina Hasna hanya menginginkan ketulusan. Selama ini, ia selalu memilih peran supporting dalam kisah cintanya, dan ia lelah.
Ketika ia bertemu Bima al Azilmu-sosok charming dan populer yang dijuluki 'Menara Es'-Aura yakin, kali ini adalah giliran dirinya menjadi main character. Bima mendekatinya dengan love bombing yang manis, membuatnya merasa istimewa.
Namun, kebahagiaan itu rapuh. Bima tak pernah lepas dari bayangan Violet yang sempurna, dan janji-janji manis Bima hanyalah pemicu toxic cycle yang merusak. Perlahan, Bima menuntut Aura untuk mengubah diri, menyalahkan Aura atas rasa cemburunya, dan menjadikannya hanya sekadar 'teman curhat' untuk mengisi waktu luang.
Aura jatuh, traumanya kambuh, dan insecurity-nya mencapai titik terendah. Dibantu oleh tiga sahabatnya-Nata, Sandra, dan Kirana-Aura berusaha bangkit.
Titik baliknya tiba saat Zaferino Kavi Mahendra (Kavi) muncul. Kavi, yang sabar dan tulus, tidak menuntut perubahan apa pun. Ia melihat Aura yang sebenarnya dan diam-diam menjaganya dari jauh.
Pilihan Aura adalah deklarasi:
• Kembali pada Bima, si Radja yang egois, untuk kisah yang sudah ia tahu sad ending-nya?
• Menulis Bima ke dalam novelnya, mengabadikan rasa sakit itu di ujung pena, sebagai bentuk pembalasan terindah?
• Memilih dirinya sendiri, dan membuka hati untuk Kavi, si penyembuh yang tulus?
Ini adalah kisah tentang Senja yang berjuang menjadi dirinya sendiri. Tentang bagaimana perpisahan dengan yang toxic adalah happy ending personal, dan bagaimana cinta yang benar akan datang, setelah kita benar-benar utuh.
- Mulai Bab I: Empat Sudut Meja Kantin -
Nata, Vanya, dan Kirana adalah pilar emosional Aura. Siap-siap baper, marah, dan merasakan proses penyembuhan yang mengharukan!
Seorang pemuda tanpa diduga tertransmigrasi ke dalam novel yang ia sempat baca waktu itu. Namun, alih-alih ingin merasa tenang setelah mati, ia justru terjebak dalam situasi hidup dan mati.
Ketika ia mulai memahami realitas barunya, ia dihadapkan pada masa lalu kelam Indonesia-sebuah sejarah yang dipenuhi tragedi dan kehancuran. Menyadari bahwa dirinya bukan hanya sekadar penonton, ia menolak pasrah pada alur yang telah ia baca. Dengan tekad yang membara, ia berusaha menyimpangkan jalan cerita, mengubah takdir, dan mencari cara untuk menyelamatkan diri dari kemusnahan. Tapi, bisakah seorang pendosa besar benar-benar melawan dunia yang lahir dari tangannya sendiri?
⚠⚠ 𝙈𝙤𝙝𝙤𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙗𝙤𝙤𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙚𝙣𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙨𝙚𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙣𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙨𝙚𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖, 𝘼𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪𝙣, 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙗𝙤𝙤𝙠 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙞𝙠, 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣, 𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙞𝙝𝙖𝙩 𝙥𝙖𝙥𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙪𝙢𝙪𝙢𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖, 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙢𝙤𝙝𝙤𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙛 !!