Sore itu harusnya biasa saja-Hazel baru selesai latihan band bersama Tui, Lego, Michelle, dan Aileenei. Dengan gitar listrik di tangan dan lembaran partitur di pelukan, ia berjalan menuju mobil sambil menikmati sisa senja. Tapi di saat yang sama, dari arah berlawanan, Nasher-bintang basket sekolah-baru saja keluar dari lapangan dengan bola di tangan dan keringat di pelipis.
Dunia mereka seharusnya tidak berpotongan.
Tapi satu langkah ceroboh mengubah segalanya.
Sebuah tabrakan kecil, tumpukan kertas beterbangan, dan sepasang mata yang bertemu di antara warna oranye langit sore-itu awal dari sesuatu yang tak mereka rencanakan.
Hazel, si gitaris dingin dengan senyum samar, dan Nasher, si pemain basket penuh energi, sama-sama tidak tahu kalau "tabrakan" itu akan jadi awal dari cerita yang jauh lebih berisik daripada sekadar suara band atau bola memantul.
Mungkin, kadang dunia memang sengaja bikin orang nabrak di waktu yang paling tidak terduga-supaya mereka akhirnya melihat satu sama lain.
Transmigrasi : a figure who wants to change the story.
33 parts Ongoing
33 parts
Ongoing
Keiya tidak pernah menyangka hidupnya bisa berubah hanya karena membaca sebuah novel lusuh berjudul The Untouchable. Ia kesal bukan main pada sosok figuran bernama Jevanya pacar Kevin yang menyia-nyiakan lelaki itu, hingga membuat Kevin berakhir tragis mengejar Hazel, sang tokoh utama.
Namun, setelah sebuah insiden aneh, Keiya terbangun di tubuh Jevanya. Bukan lagi sebagai pembaca, tapi bagian dari cerita.
Sekarang, ia harus hidup sebagai tokoh figuran yang hanya muncul beberapa kali. Apalagi, di depan matanya berdiri Kevin tokoh antagonis favoritnya, yang di novel hanya berakhir dengan luka.
Keiya tahu jalan cerita asli. Tapi... apakah ia bisa mengubah takdir Jevanya sekaligus menyelamatkan Kevin dari akhir yang menyakitkan? Atau justru kehadirannya akan membuat segalanya semakin rumit?
Satu hal yang pasti Keiya sadari, bahwa
Hidup di dunia novel jauh lebih sulit daripada sekadar membaca.