Story cover for Nduk, Aku Tresno Karo Kowe by IreneLastrange
Nduk, Aku Tresno Karo Kowe
  • WpView
    Reads 3,145
  • WpVote
    Votes 191
  • WpPart
    Parts 9
  • WpView
    Reads 3,145
  • WpVote
    Votes 191
  • WpPart
    Parts 9
Ongoing, First published Oct 20
2 new parts
Pernah ga sih waktu kamu lagi berlibur di desa, misal : ke rumah saudara, terus kalian kepincut sama orang disana? Pasti rasanya lucu sekaligus so sweet kan..
Nah hal ini yang dirasakan oleh Vina, seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang entah bagaimana bisa jatuh hati kepada Tarman, warga lokal di salah satu desa di Pacitan, yang usianya jauh diatasnya, 42 tahun. 
Bagaimana ya dengan masa depan mereka?
All Rights Reserved
Sign up to add Nduk, Aku Tresno Karo Kowe to your library and receive updates
or
#172ldr
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Menua Bersama cover
montir bengkel & Dokter muda  cover
OBSESSED cover
Alvarez Sky Lawrence [END] cover
Dari Karang Taruna ke Pelaminan cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover
Juragan Duda Sebelah Sawah cover
I Love You, I'm Sorry [END] cover
Pelaminan Kedua (Segera Terbit) cover
Juragan Panji cover

Menua Bersama

68 parts Ongoing

Ketika perjodohan identik dengan kisah cinta muda-mudi, bagaimana jika takdir justru mempertemukan seorang laki-laki berusia 63 tahun dengan seorang perempuan yang bahkan belum genap seperempat abad? Rangga Wisesa Mahardika pria berwibawa, berkharisma, dan dihormati, yang di usianya kini masih gagah bak aktor luar negri. Hidupnya telah penuh dengan perjuangan dan kejayaan, namun satu hal yang belum ia dapatkan yaitu seorang pendamping yang bisa mengisi senja hidupnya. Di sisi lain, ada Adara Sasmita Cempaka gadis 24 tahun yang seumur hidupnya hanya mengenal kebebasan dan kemandirian. Baginya, cinta itu pilihan, bukan paksaan. Tapi ketika keluarga mengikat janji lama, ia harus menghadapi kenyataan yaitu menikah dengan pria yang usianya berbeda 39 tahun. Perbedaan usia, cara pandang, dan pengalaman membuat pernikahan mereka jauh dari kata mudah. Adara ingin bebas, sementara Rangga terbiasa memimpin. Namun, di antara benturan ego dan perbedaan generasi, benih-benih cinta perlahan tumbuh. Apakah mereka bisa menerima takdir yang telah ditentukan? Atau justru perbedaan ini akan menjauhkan mereka selamanya?