Di sebuah perusahaan game ternama di Seoul, takdir mempertemukan dua dunia yang sama sekali berbeda.
Kim Geonwoo, mahasiswa Game Development dari KAIST, terbiasa hidup dalam barisan kode yang tegas dan sempurna. Ia dikenal dingin, perfeksionis, dan terlalu serius-hingga jarang ada yang berani mendekat.
Di sisi lain, ada Jeon Jina, mahasiswi Desain Komunikasi Visual dari Hongik. Ceria, cerewet, dan penuh warna-ia adalah tipe gadis yang selalu mampu membawa cahaya ke ruangan mana pun ia masuk.
Ketika sebuah proyek besar mempertemukan keduanya di Krafton, perbedaan mereka jadi awal dari pertengkaran kecil yang tak terhindarkan. Kode yang kaku dan warna yang liar, logika dan imajinasi, hitam-putih dan pelangi-semua tampak mustahil untuk menyatu.
Namun di balik perdebatan yang tiada habisnya, perlahan muncul sesuatu yang tak pernah mereka duga: perasaan yang tumbuh di antara baris kode dan sapuan warna.
Karena terkadang, dunia yang paling kontras justru saling melengkapi.
Dan mungkin, cinta memang tercipta... ketika code bertemu warna.
#noted : Jangan lupa follow untuk mendapatkan info lebih lanjuttttt
"Mah, bian mau nikah"
Uhuk!
Uhuk!
Uhuk!
Abian segera menyodorkan segelas air putih kepada Mamahnya yang terbatuk-batuk setelah mendengar kalimat yang baru saja dilontarkannya secara tiba-tiba. Sang Mamah terlihat tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya mendengar itu.
"Kak, uhuk! Kamu ngomong apa sih?" ucap wanita berparas cantik itu setelah meminum segelas air yang baru saja di berikan putranya.
"Iya mah, bian mau nikah"