Cahaya Luka

Yasmin selalu berpikir bahwa mencintai berarti memberi seluruh dirinya. Ia rela menjadi pelita bagi orang lain, meski dirinya perlahan padam. Di rumah, ia sering merasa seperti tamu di hatinya sendiri.

Dalam lingkar pertemanan, ia belajar bahwa tidak semua pelukan berniat menghangatkan. Dan dalam cinta, Yasmin memahami bahwa kadang orang yang kita genggam erat justru yang paling dulu melepaskan.

Hidupnya bagai perahu di tengah badai, terombang-ambing di antara keinginan membahagiakan orang lain dan keharusan menyelamatkan diri sendiri. Sampai akhirnya, ketika segala yang ia cintai menjauh satu per satu, Yasmin menatap bayangannya di cermin dan menyadari bahwa dirinya sendiri pun sedang menunggu untuk dicintai.

Kisah ini tentang bagaimana retakan bukan akhir, melainkan tempat cahaya bisa masuk. Tentang belajar berdamai dengan masa lalu, menambal hati dengan sabar, dan menegakkan kepala setelah badai reda. Sebab pada akhirnya, Yasmin mengerti bahwa mencintai diri sendiri bukan keegoisan, melainkan bentuk paling murni dari bertahan.

Note:

Update setiap hari✔️