Dunia Dalam Drama

Ilham Pratama, seorang mahasiswa psikologi yang hidup di antara buku dan bayangan layar kaca, selalu merasa dunia terlalu sunyi untuk dipahami sepenuhnya. Ia mencintai film bukan karena kisahnya indah, tetapi karena di balik setiap adegan, ia menemukan hati manusia yang bergetar dalam diam.

Setiap malam, kamar kos kecilnya menjadi ruang renung-dinding dipenuhi catatan kecil, kutipan dari film, dan analisis karakter yang ia tulis dengan tangan gemetar oleh kejujuran. Bagi Ilham, memahami manusia adalah bentuk tertinggi dari mencintai. Namun, di dunia yang sibuk mengejar hal-hal yang tampak, siapa yang mau mendengarkan seseorang yang hanya ingin memahami?

Beberapa hari kemudian, sebuah cahaya lampu truk yang melintas memantul di matanya. Dentuman keras, suara kaca pecah, dan waktu berhenti tepat pada saat Ilham menatap langit yang tanpa bintang.

Namun kematian bukan akhir baginya-melainkan pintu menuju layar lain.

Ketika matanya kembali terbuka, Ilham mendapati dirinya di tengah Seoul yang terasa nyata namun aneh: wajah-wajah yang dulu hanya ia lihat di drama dan film kini berjalan di sekitarnya, bernapas, tertawa, dan menangis. Dunia ini bukan dunia manusia biasa, melainkan dunia paralel di mana semua karakter dari kisah-kisah Korea hidup berdampingan.