Seduhan Ramalan Terakhir

Aira, si Barista pembawa harapan.

Di Kedai Kopi Senja, Aira dicintai karena keajaibannya yang kecil. Setiap ia menuliskan pesanan kopi, ia selalu menambahkan "ramalan" singkat yang-anehnya-selalu menjadi kenyataan. Kekuatan ini membuat Kedai Kopi Senja menjadi pusat kebahagiaan dan keyakinan di kota.

Semua berjalan damai, sampai ia secara tak sengaja menulis ramalan untuk Raga, kekasih dan musisi yang paling ia cintai.

Ramalan terakhirnya bukanlah harapan, melainkan sebuah vonis maut.

Demi menyelamatkan Raga dari takdir yang ia yakini akan datang di panggung legendaris Banyan Tree, Aira terpaksa melakukan hal yang paling ia takuti: berbohong. Ia harus menghancurkan kepercayaan Raga, menarik kembali setiap janji keajaiban yang pernah ia berikan, dan membuat seluruh kota kehilangan harapan.

Namun, Aira segera menyadari, musuhnya bukanlah takdir, melainkan Yayasan Takdir Sejati, sebuah sindikat cerdas yang memanipulasi kebohongan dan keraguan.

Kini, Aira harus memilih: Mempertahankan kekuatan yang tersisa dengan melihat Raga hancur, atau menghancurkan kebohongan itu dengan mengorbankan segalanya, termasuk keyakinannya pada ramalannya sendiri.

Seduhan Ramalan Terakhir adalah kisah yang membuktikan bahwa takdir sejati bukanlah kontrak yang diatur, tetapi pilihan yang ditulis dengan ketulusan.