"Dalam dunia di mana kebohongan adalah mata uang dan kepura-puraan adalah senjata, dua jiwa yang terluka bertemu dalam transaksi paling berbahaya: jual-beli cinta."
Chhaya, pelacur kelas premium, adalah penjual fantasi yang sempurna. Dengan tiga persona-Sakura yang polos, Venus yang sensual, dan Sage yang bijak-ia memuaskan dahaga para klien yang haus ilusi.
Di balik semua topeng itu tersembunyi seorang gadis delapan belas tahun yang lupa bagaimana rasanya menjadi nyata. Ia percaya, "kebohongan adalah bentuk cinta paling tulus."
Arya, pelukis ternama dengan obsesi pada sensualitas, adalah kolektor tubuh perempuan. Terjebak dalam bayang-bayang masa lalu dan dendam pada ibunya yang penari striptease, ia menyembah tubuh tapi membenci jiwa yang menempatinya.
Pertemuan mereka adalah tabrakan dua dunia yang seharusnya tak pernah bersentuhan.
Arya membayar Chhaya untuk fantasi, namun justru menemukan kebenaran.
Chhaya menjual mimpi, namun justru berhadapan dengan kenyataan-yang tak bisa lagi ia sembunyikan di balik persona mana pun.
"Kau membuatku merasa," kata Arya. "Dan aku membencimu karenanya."
Dari hotel-hotel mewah hingga studio seni yang kelam, dari pertemuan transaksional hingga momen rentan yang tak pernah direncanakan, keduanya terjebak dalam satu pertanyaan yang menelanjangi segalanya:
Bisakah cinta sejati lahir dari kebohongan?
Sebuah novel tentang pencarian identitas, penebusan, dan keberanian untuk mencintai-tanpa topeng, tanpa persona, tanpa ilusi.
---
Untuk pembaca yang menyukai:
· Romansa gelap dan emosional
· Konflik psikologis yang mendalam
· Narasi karakter dengan luka batin dan penebusan
"Tidak masalah dari mana kamu mulai, yang penting menjadi siapa kamu di akhir."
(18+)
Sabina terpaksa menyembunyikan kehamilannya dari Sagara, lantaran saat itu Sagara lebih dulu memutuskan hubungan mereka dengan alasan ingin fokus kuliah.
Lima tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Sabina yang membutuhkan pekerjaan terpaksa melamar di perusahaan milik Ayah Sagara. Sementara itu, Sagara yang baru pulang dari London tak bisa menolak perintah sang Ayah untuk bekerja sebagai karyawan biasa.
Tak hanya berbagi ruangan karena berada di divisi yang sama, Sabina dan Sagara juga terpaksa harus berbagi tempat tinggal karena situasi yang mendesak.
Mampukah mereka bertahan dalam satu atap dengan kondisi dan status yang sudah berbeda?
***
27-08-2025