Hazel Bimo Putra (Xl) tidak pernah tahu bagaimana rasanya dicintai.
Hidup sebatang kara sejak kecil, satu-satunya pelariannya hanyalah menulis, menuangkan setiap kesepian dan harapannya dalam bentuk cerita yang tak pernah berakhir bahagia.
Sampai suatu hari, naskah yang ia kirim tanpa harapan justru diterima oleh Aurum Press, dan di sanalah ia bertemu Seano Agilando (Jn) yang merupakan seorang editor muda yang dikenal dingin, perfeksionis, dan tak kenal ampun terhadap penulis pemula.
Pertemuan mereka dimulai dengan tumpukan revisi dan perdebatan tentang tanda baca, tapi entah sejak kapan, setiap tatapan di antara mereka mulai terasa berbeda. Hazel yang terbiasa hidup sendiri mulai menemukan kehangatan baru, sementara Seano yang selalu rasional justru kehilangan kendali setiap kali melihat pria itu tersenyum.
Namun, di balik tawa dan keakraban, masa lalu perlahan membuka luka yang telah lama terkubur.
Ada rahasia yang mengikat keluarga mereka, sebuah kisah lama yang tak pernah terselesaikan, yang kini terulang dalam bentuk cinta yang seharusnya tak pernah terjadi.
Antara lembar naskah, cangkir kopi, dan surat yang tak pernah terkirim, Hazel dan Seano belajar bahwa cinta kadang datang bukan untuk menyembuhkan, tapi untuk mengajarkan arti bertahan.
Diseries scene mereka kurang, jadi gue mau buat cerita tentang mereka versi ide gue sendiri.
Couple second lead (Shen Wenlang & Gao Tu + Guo Chengyu & Jiang Xiaoshuai)