Di SMA Plus Golden Madani, sosok "Bunda Iil" dikenal karena senyum teduh dan tutur lembutnya. Ia guru yang tak hanya mengajarkan pelajaran, tapi juga kehidupan. Namun di balik ketenangannya, tersimpan luka lama yang membuatnya takut membuka hati.
Bagi Jasmine Fazira, murid yang tumbuh dengan kekaguman pada Bunda Iil, sosok itu lebih dari sekadar guru-ia adalah pelita. Seseorang yang menunjukkan bahwa sabar bukan berarti diam, dan bahwa menunggu bisa menjadi ibadah paling indah.
Tahun demi tahun berlalu. Ketika mereka kembali dipertemukan dalam waktu yang berbeda, Jasmine menyaksikan bagaimana takdir Allah bekerja perlahan tapi pasti. Bunda Iil yang dulu penuh luka, kini menemukan cinta di usia yang tak muda lagi.
"Bunda, Kapan Menikah?" bukan sekadar kisah cinta yang tertunda. Ini adalah perjalanan spiritual tentang perempuan yang belajar berdamai dengan masa lalu, tentang murid yang menemukan makna iman di mata gurunya, dan tentang waktu-yang selalu punya cara indah untuk menjawab setiap doa.
Sebuah kisah yang lembut, jujur, dan menyentuh... tentang menunggu, memantaskan diri, dan menemukan takdir di saat hati sudah benar-benar siap.
"Sana ih! pertandingannya mau dimulai tuh!" Anne mendorong badan Dewa yang tengah memeluk dan menyembunyikan wajahnya di leher gadis itu.
"Hm," Balas Dewa sambil menggigit kecil leher Anne.
Anne sendiri hanya memutar bola matanya jengah.
"Fine! after the match, gue nginep nanti" Kesal Anne dengan tingkah Dewa yang menempel padanya.
Sedangkan seluruh anggota timnas yang lainnya tengah briefing bersama coach dan lainnya. Berbeda dengan sang kapten yang tak lain Dewa, ia malah asyik menempel kepada Anne.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Madewa Bratamasena Putra adalah seorang Atlet sepak bola berusia 19 tahun. Menjadi anggota timnas dan orang-orang menjulukinya sebagai 'the kicking cheetah' karena kecepatannya saat berlari menggiring bola tidak ada yang bisa menandingi, dan prestasinya yang berhasil mencetak rekor sebagai atlet pencetak gol terbanyak selama sejarah anggota timnas lainnya.
Annela Wijaya Sekarina sendiri adalah gadis biasa. Menurutnya ia bukanlah gadis cantik, fashionable, dan famous. Anne sadar diri, bahwa dirinya hanya gadis biasa. Namun, lain halnya dengan sang sahabat. Jika ia pergi keluar bersama Dewa maka orang-orang pasti akan memanggil namanya dengan histeris, terutama para perempuan!
Nah, apa yang terjadi jika kedua sahabat tersebut ternyata salah satunya memiliki rasa suka, apakah semesta akan merestui mereka?