103 parts Ongoing Malda Miura, pelari muda keturunan Tionghoa, pernah jadi harapan emas Indonesia di lintasan 400 meter, 800 meter, dan estafet 4x100 meter. Namun mimpi itu hancur seketika ketika cedera hamstring memaksanya pensiun sebelum sempat menginjak lintasan Olimpiade. Dunia seperti berhenti. Hidupnya bergeser dari podium ke pinggir lapangan, dari sorak penonton ke sunyi kamar terapi.
Di tengah kehampaan, muncul kembali Yulianto Atmaja-mantan jurnalis olahraga, mantan atlet, dan... mantan kekasih yang usianya terpaut tiga dekade. Dalam diam, ia membawa rekaman-rekaman latihan Miura, membangun kembali harapan yang runtuh, dan-lebih dari segalanya-menawarkan cinta yang sabar, tulus, dan tidak menghakimi.
Saat keduanya kembali terhubung lewat pesan WhatsApp, voice note penuh rindu, hingga video call yang menyimpan tawa dan tangis, Miura perlahan pulih. Bukan hanya secara fisik, tapi juga batin. Namun keraguan dan trauma akan kegagalan selalu mengintai, apalagi ketika Miura jatuh lagi di lintasan saat mencoba comeback.
Yulianto tak pernah memaksanya kembali. Tapi diam-diam, ia menyiapkan lintasan untuk kebangkitan Miura-bukan sekadar sebagai pelari, tapi sebagai simbol harapan bagi banyak perempuan yang pernah merasa gagal, takut, dan kehilangan arah.
Sprint Menuju Final bukan hanya cerita tentang olahraga. Ini adalah kisah tentang bagaimana cinta mampu menjadi penopang luka, tentang suara hati yang lebih nyaring dari sorakan stadion, dan tentang keyakinan bahwa garis akhir tak selalu jadi akhir, tapi bisa juga jadi tempat kita memulai kembali.
Novel kedua dari Trilogi Cinta Beda Generasi mengubah dunia, Malda Miura dan Yulianto Atmaja, setelah SPRINT MENUJU HATI