
Kerajaan Averland berdiri megah di jantung benua Eryndor, negeri yang dulu dijuluki Tanah dalam Cahaya Marmer. Namun setelah Raja Edric IV wafat secara misterius, Averland terpecah oleh kabut ketidakpastian. Putri Seraphina d'Averland, pewaris tunggal tahta, mendapati dirinya terjebak di antara dua kekuatan: dewan bangsawan yang berambisi menggulingkannya, dan rakyat yang mulai kehilangan kepercayaan pada mahkota. Ia tumbuh dengan keyakinan bahwa darah kerajaan adalah anugerah, namun ketika rahasia kuno terungkap-bahwa ia mewarisi darah Elyenor, sumber kekuatan yang bisa memanggil kabut dan menundukkan alam-anugerah itu berubah menjadi kutukan. Di sisi lain, Lord Adrian Valenhardt, panglima muda dari utara, berjuang dengan kesetiaan dan masa lalunya yang kelam. Keluarganya dihancurkan karena fitnah pengkhianatan terhadap tahta, dan kini ia melihat satu-satunya cara menebus kehormatannya adalah dengan melindungi Seraphina, meski cinta yang tumbuh di antara mereka terlarang secara politik. Sementara itu, Duke Corvin de Mireille, bangsawan selatan yang ambisius, menyiapkan langkah untuk menguasai kerajaan dengan cara yang paling licik: pernikahan paksa, fitnah, dan perang informasi di dalam istana. Ia menganggap mahkota bukan simbol kehormatan, melainkan alat untuk menguasai dunia. Kabut mulai turun di seluruh Averland-bukan lagi sekadar fenomena alam, tetapi tanda kebangkitan kekuatan lama. Dalam bayangan intrik dan pengkhianatan, Seraphina harus memilih: Apakah ia akan menjadi boneka bangsawan seperti yang diinginkan dewan, atau menjadi ratu sejati yang memimpin Averland keluar dari kabut?All Rights Reserved
1 part