Story cover for Topeng Manis Sang Pembunuh by Kiakai89
Topeng Manis Sang Pembunuh
  • WpView
    Reads 25
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 15
  • WpView
    Reads 25
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 15
Ongoing, First published Oct 28
Langkah Hera terdengar pelan di lorong hotel. Sepatu hak pemberian tamu ke-2 ini terlalu sempit, itu sudah 5 tahun lalu, tapi ia belum mampu mengganti sepatu prada yang seperti itu . 

Bagi orang lain, gaun merahnya mungkin tampak mewah. Bagi Hera, itu cuma seragam. Topeng.

Tangannya menggenggam erat tas kecil Hermes pemberian tamu ke-3. Di dalamnya hanya ada dompet tipis, lipstik murahan, dan kartu mahasiswa yang hampir jatuh tempo.

Mahasiswa. Ya, itulah Hera di siang hari. Mahasiswi Sastra tahun akhir.
Tapi di malam hari... ia menjual dirinya.

Ia tidak pernah menyangka akan sejauh ini. Semua karena satu hal, uang. Adiknya butuh operasi, dan orangtuanya bahkan tak mampu bayar listrik. Hera belajar terlalu dini bahwa cerita di buku-buku tak pernah menyelamatkan orang miskin.

Dan malam ini, ia harus menghadapi klien yang berbeda. Klien yang bahkan manajer tempat "kerjanya" tadi berulang-ulang, mengingatkannya, "Jangan macam-macam. Dia bukan orang biasa."

"hmm memangnya tamu seperti apa dia?" Hera menghitung jemarinya "oh, pria ini adalah tamu yang ke-9" Hera menghitung mereka untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia tidaklah semurahan itu. Managernya selalu bilang " Jangan banyak pilah pilih, untung cantik kalau tidak mah bisa gawat!"

Pintu kamar 1705 terbuka otomatis.

Sosok pria duduk di kursi dekat jendela, punggungnya menghadap Hera. Gelas anggur di tangannya berkilau diterpa cahaya lampu kristal.

Pria itu bahkan tidak menoleh ketika Hera masuk.

"Duduklah." Suaranya berat, dalam, tapi tenang.

Hera menelan ludah. Biasanya klien akan langsung tersenyum, meraba atau yang paling ekstrim langsung menerkamnya tanpa busana. 

Tapi pria ini? Ia hanya memandang keluar jendela, seolah keberadaan Hera bukanlah hal penting.
All Rights Reserved
Sign up to add Topeng Manis Sang Pembunuh to your library and receive updates
or
#921darkromance
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Hello, Mr. Mafia! cover
HIS SECRET GAZE (Tatapan Rahasianya) cover
The Antagonist [ Segera Terbit ] cover
In Your Every Breath [ Giyoon ] End cover
Shadow in the Lab cover
Be The Antagonist's Wife cover
Bound to Him cover
ADRAS V.A [ DAILY UPDATE ]  cover
Rags & Riches💸 cover
PROBLEMATIC SEAN'S; "no one can touch me" cover

Hello, Mr. Mafia!

26 parts Ongoing

Arunika Sandyakala, gadis 22 tahun yang tengah menikmati healingnya di Italia, tepatnya di kota Roma, harus bernasib sial karena tiba-tiba diculik oleh beberapa pria berbadan besar dan di sekap di ruang bawah tanah. Dia mengumpati nasib sial yang menimpanya. Kenapa harus berakhir sial menjadi tawanan salah tangkap? Bukannya takut hidupnya berakhir begitu saja di hadapan pria yang menjadi ketua Mafia terbesar di daratan Eropa itu, Arunika malah mengumpati pria pertengahan 30 tahun itu sejadi-jadinya. Matteo, pemimpin Mafia terkenal di daratan Eropa itu cukup takjub dengan gadis yang mengaku korban salah tangkap oleh bawahannya. Dia cukup takjub dengan keberanian Arunika yang meludahinya sembari mengumpat dengan suara melengking khas gadis itu, membuat telinganya pengang selama beberapa detik. "Kau salah tangkap bajingan! Lagi pula untuk apa aku menjadi mata-mata Mafia mu? Not my style sekali, tuan!" ••• This is my first story, don't plagiaze it!