Rekening Rasa

Natha, mahasiswi perantau di sebuah kampus di Yogyakarta, tak pernah menyangka hidupnya akan sekompleks rumus akuntansi. Sejak awal, ia tak begitu menyukai hitungan-namun entah bagaimana, takdir justru menempatkannya di jurusan akuntansi.

Awalnya semua terasa ringan. Hari-harinya dipenuhi tawa bersama teman-teman, hangatnya persahabatan di kos, dan dosen-dosen yang penuh candaan. Hingga semester kelima datang membawa dua sosok baru di lingkup fakultas.

Andro - dosen muda yang mengajar mata kuliah akuntansi perpajakan. Lembut, penyayang kucing, dengan senyum yang selalu membuat kelas terasa lebih tenang.
Dan Hito - dosen baru pindahan dari Batam. Manusia tegas, disiplin, serta menyukai kerapian.

Keduanya hadir di waktu yang sama, dan entah sejak kapan, kehadiran mereka mulai mengisi ruang hati Natha - perlahan, tanpa perhitungan, seperti saldo perasaan yang terus bertambah tanpa disadari.

Di antara tumpukan laporan dan deadline, Natha belajar bahwa tak semua hal bisa diukur dengan logika. Ada rasa yang tak tercatat di neraca, ada cinta yang lahir tanpa rencana.
Dan di sanalah kisah Rekening Rasa dimulai - tentang cinta, kedewasaan, dan pilihan yang tak selalu seimbang seperti kolom debit dan kredit.