7 MINUTES BEFORE SILENCE

── .✦ jika bersama dengan orang yang dicintai, rasanya waktu berjalan cepat, seolah jarum jam tak terkendali, senang rasanya meskipun 7 menit duduk berdua di pinggir laut menikmati angin malam, sore bahkan pagi.

Lunara evie caelis, gadis berkulit putih pucat yang hidup di keluarga sederhana menjalin hubungan dengan laki-laki indah bagaikan tulisan sastra yang dibaca perlahan tetapi meninggalkan bekas di dada. kurang lebih seperti itu definisi dia bagi lunara.

mereka hidup seolah semesta menjaganya, seolah-olah awan selalu mengikuti mereka di setiap langkah kaki menapak, tetapi kebahagiaan itu seperti senja. selalu memiliki batas waktu dan diantara tujuh menit sebelum hening itu, cinta mereka berubah menjadi kenangan.

"Janji ya jangan tinggalin aku?" Ucap lunara yang tengah bersandar di bahu kekasihnya itu.

Laki-laki itu melirik lunara sekilas, lalu menatap hamparan laut. "Kalau konteksnya pergi dari kamu, aku janji. Karena aku nggak mungkin pergi ninggalin kamu. Kalo soal kehilangan ... itu aku nggak janji, karena umur seseorang nggak ada ya tau, lun. Jadi aku nggak bisa janji." Tuturnya lembut dengan pandangan lurus.

Lunara tersenyum samar, menatap laut yang mulai meredup. "kalau gitu, cukup temani aku sampai maut yang memisahkan kita, ya."

laki-laki itu mengangguk pelan. di antara hembusan angin dan suara ombak yang menabrak batu karang, mereka belajar bahwa tidak semua cinta butuh janji-kadang cukup hadir, sebelum akhirnya hilang.

---