Warna di Air Biru

13+
Cerita ini mengandung isu-isu sensitif dan eksplisit:
Pikiran Bunuh Diri (Suicidal Ideation) & Self-Harm
Depresi Berat dan Kecemasan Ekstrem
Kekerasan Verbal & Bullying
Latar Belakang Kerusuhan 1998
Mohon kebijaksanaan dalam membaca.

Tahun 1998.
Di sekolah menengah berstandar tinggi ini, kesempurnaan adalah satu-satunya ukuran nilai manusia.

Bagi Biru, namanya sendiri telah kehilangan makna. Bukan lagi warna langit, melainkan pusaran gelap yang menenggelamkan.
Bullying verbal dan tuntutan yang mencekik perlahan menyeretnya ke dasar depresi. Hidupnya bagai ayunan kayu rapuh di tepi jurang setiap gerakan bisa berarti jatuh.

Namun di tengah gelap itu, ia mulai melihatnya titik-titik warna yang samar di dasar air biru.
Apakah itu sisa kebahagiaan yang harus ia lupakan, atau secercah harapan yang menolak padam?

Biru harus memilih tenggelam dalam kebiruan yang melukai, atau berjuang untuk meraih warna yang nyaris hilang.