Seorang gadis berdiri di tengah zebra cross, basah kuyup, menatap lampu kota seakan itu hal paling asing di dunia. Gaunnya sobek di bagian pinggang, seperti habis berlari dari sesuatu yang mengerikan.
"Hey! Kamu kenapa di tengah jalan? Bahaya!" teriak Bima.
Namun gadis itu tidak bergeming. Seolah hujan menutupi hatinya. Lampu-lampu mobil memantul di tubuhnya, membuatnya tampak seperti boneka sandiwara.
Saat gadis itu akhirnya menoleh, Bima tersentak.
Gadis itu bernama Elara Sasmita. Teman masa kecil yang dulu berbagi mimpi di halaman rumah, kini menjadi artis yang wajahnya memenuhi billboard kota.
"Kamu nggak boleh di sini," bisik Elara, suaranya pecah. "Kalau kamu di sini... hidupmu ikut hancur."
Bima tertawa kecil-lelah. Ia menatap Elara dengan mata yang masih menyimpan seluruh kenangan.
"Aku udah temuin rumah aku sesungguhnya," ucapnya pelan. "Rumah itu... ya kamu."
Apakah Bima sudah menemukan "rumahnya" sesungguhnya?
Apakah Elara bisa menemukan "kebahagiaan" yang ia cari-cari itu?
Penasaran kelanjutan kisahnya? Baca sekarang!