Story cover for Tobat di Ambang Neraka  by FinaFH_Orysa
Tobat di Ambang Neraka
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Nov 01
Ardan - pria berumur 25 tahun-, yang lelah di-bully karena jelek dan selalu ditolak wanita nekat menemui dukun untuk melakukan ritual pengasihan dan jimat. 

Hidup Ardan yang berubah total, membuatnya sombong dan semena-mena. Baginya wanita hanya seonggok daging tak berharga. Habis manis sepah dibuang. 

Akankah Ardan bertobat? Atau malah semakin merajalela mempermainkan wanita?
All Rights Reserved
Sign up to add Tobat di Ambang Neraka to your library and receive updates
or
#27santet
Content Guidelines
You may also like
[BL] Saya lolos dari Penyakit Mematikan [Cepat Pakai] by FujisakiAka
110 parts Complete
Schizophrenic Gong: [Hanya kematian yang bisa menyingkirkanku.] Yu Bai melihat buff penyakit terminal di toko sistem: [Oh?] --------- Yu Bai selalu mengira dirinya hanyalah seekor kelinci biasa, sampai ia dipaksa terikat oleh sistem. "Kamu bukan kelinci, kamu adalah seekor hewan ilahi!" "Sembuhkan skizofrenia Tuan Dewa-ku, dan 360 juta ini akan jadi milikmu!" Lalu- Dunia pertama: Para dewa yang jatuh turun, dan darah para pemuja mengotori altar di bawah kaki para dewa. Ia dengan lembut mengelus wajah Putra Dewa, sambil menampilkan senyum sakit. "Mata ini tidak perlu lagi melihat kehidupan selain diriku." Yu Bai ketakutan oleh niat jahat yang ia pancarkan, tubuhnya kaku, dan tetap berpikir dalam hati: Bagus juga, mau mengancamku? Oke, [Pendarahan] dijadwalkan. Dunia kedua: Mata merah darah sang duyung memantulkan wajah pemuda bangsawan, ia menggoda. "Keluarkan aku." "Kau akan menyukaiku." Yu Bai menatap ekor peraknya yang agresif, lalu pura-pura manis dari balik jendela pelindung. "Maaf sayang, aku punya [penyakit jantung], aku tidak boleh terlalu terstimulasi, kamu harus baik-baik di dalam ruangan~ dah!" Dunia ketiga: Sang serangga jantan dengan hati-hati menggendong manusia yang menetas dari telur, memulai rutinitas mengasuh anak dari [-] derajat tanpa celah sedikit pun. Belakangan-Yu Bai yang sudah sangat lega baru mengetahui, jika ia tidur bersama serangga jantan, ia akan melahirkan seekor serangga kecil?? Pemuda itu tersenyum dan berkata: "Bukan soal kematian, terutama karena aku suka [penyakit tidur] ini :D" ...【Schizophrenic Gong × Shou dengan kaki lecet】 #Tuan Dewa tidak tahu, kenapa pasanganku selalu mati# #Terima kasih, objek cinta sejati terasa begitu nyata#
You may also like
Slide 1 of 10
Sanggar Tanpa Pulang  cover
Nabil ingin Tenang, Kak.  cover
[BL] Saya lolos dari Penyakit Mematikan [Cepat Pakai] cover
Hah!Dukun? cover
Can we be together? | Hanaz cover
Empat Hati, Satu Tujuan cover
Jembatan Biru cover
The Tenth Passenger [END] cover
Gelap Mata [SEVENTEEN] cover
mine, amora  cover

Sanggar Tanpa Pulang

21 parts Ongoing

Sanggar Kesenian Giri Swarna selama puluhan tahun dikenal sebagai tempat latihan tari tradisional hingga serangkaian kejadian ganjil mengubahnya menjadi ruang penuh tanda tanya. Pipin dan Tian, dua anggota muda yang memiliki kemampuan melihat hal-hal tak kasat mata mulai menyadari bahwa sanggar tersebut menyimpan sejarah yang tidak pernah dicatat. Bayangan penari muncul tanpa tubuh, gamelan berbunyi tanpa pemain, dan topeng-topeng tua bergerak seolah memiliki nyawa sendiri. Saat salah satu anggota menghilang dan sebuah topeng baru muncul dengan nama Pipin terukir di dalamnya keduanya dipaksa mengungkap kebenaran yang disembunyikan selama lima puluh tahun. Mereka menemukan bahwa sanggar dibangun di atas tempat peristirahatan seorang anak yang tidak pernah dipulangkan melalui ritual terakhir, ketika gerbang antara dua dunia mulai terbuka Pipin dan Tian harus memutuskan apakah mereka sanggup menghentikan tarian yang tidak pernah selesai-atau menjadi bagian darinya untuk selamanya. Sanggar Tanpa Pulang menghadirkan kisah horor bernuansa budaya, di mana tradisi, kesenian, dan masa lalu yang terlupakan saling terkait dalam satu pertanyaan : "siapa yang sebenarnya dipilih untuk tetap tinggal?"