9 parts Ongoing Haechan melihat sekeliling. Beberapa sosok lain, dengan mata menghitam, sudah mulai berjalan sempoyongan, terstimulasi oleh suara teriakan dan geraman.
Wabah. Ini nyata.
"Mark..." bisik Haechan, menatap mata tajam Mark. Rasa jengkelnya menguap, digantikan oleh rasa takut yang dingin.
"Nggak ada waktu, Chan! Cepat lari!" Mark mendorong Jeno dan Jaemin yang masih shock untuk bergerak.
Lalu, Mark menatap Haechan. Tatapan yang bukan lagi kesal, tapi penuh tekad.
"Ingat omongan gue, bocah," Mark berkata, nadanya tak terbantahkan. "Mulai sekarang, lo dengerin gue. Atau lo mati di sini."