Di tengah hutan yang selalu tertutup kabut, berdiri sebuah kastil tua yang katanya dihuni oleh monster kecil bermata merah.
Semua orang takut datang ke sana.
Tapi di balik tembok kastil itu, sebenarnya tinggal seorang anak perempuan bernama Nara - seorang monster kecil yang tak pernah bermaksud jahat.
Nara lahir berbeda.
Kulitnya kelabu, kukunya panjang, dan matanya bercahaya merah seperti bara.
Orang-orang menyebutnya menakutkan,
padahal hatinya penuh rasa ingin dicintai.
Temannya hanya seekor anjing tua bernama Roco, yang selalu menggonggong lembut saat Nara menangis.
Setiap hari Nara menatap jendela, membenci burung-burung yang terbang bebas, karena mereka bisa pergi dari tempat gelap itu... sementara dia tidak.
Namun suatu pagi, seekor burung biru kecil hinggap di jendelanya dan berkata,
"Aku tidak takut padamu."
Sejak saat itu, hidup Nara berubah.
Ia belajar bahwa keberanian bukan berarti tidak punya rasa takut -
tetapi berani membuka hati walau takut ditolak.
Ketika seorang anak laki-laki dari desa tersesat di hutan dan berjumpa dengannya,
Nara dihadapkan pada pilihan: bersembunyi dan kabur...
atau menolong dan menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.
Apakah dunia akan tetap takut pada monster kecil itu?
Atau justru belajar bahwa kebaikan bisa tumbuh di tempat yang paling gelap sekalipun?