Ada rasa yang tak pernah sempat diucapkan.
Ada nama yang disimpan terlalu lama dalam diam.
Dan ada kenangan yang selalu kembali, setiap kali ombak menyentuh tepi.
Philia Raizel Xema tidak percaya lagi pada kebetulan. Baginya, setiap pertemuan adalah ujian yang dikirimkan takdir - termasuk saat ia kembali dipertemukan dengan Taz Castiel Jovan, lelaki yang dulu pernah ia cintai diam-diam saat remaja.
Dulu, ia memilih pergi tanpa pamit. Menjauh demi menjaga hati sang kakak. Menyembunyikan perasaan yang terlalu besar untuk ia tanggung sendiri. Tapi enam tahun kemudian, takdir kembali mempermainkannya - menghadirkan Jovan tepat di hadapannya, di kampus yang sama, seolah ingin menguji apakah hatinya masih bisa bertahan.
Raizel adalah lautan yang tampak tenang, tapi menyimpan badai di dalamnya.
Trauma masa lalu membuatnya sulit percaya pada cinta, sulit menerima bahwa seseorang bisa benar-benar tinggal tanpa meninggalkan luka.
Namun setiap tatapan Jovan, setiap percakapan kecil di antara mereka, perlahan mengikis dinding yang telah lama ia bangun.
Antara rasa yang tak pernah padam dan masa lalu yang terus menghantui, Raizel belajar bahwa mencintai tidak selalu berarti memiliki.
Kadang, cinta adalah keberanian untuk tetap bertahan - meski tahu suatu saat, ombak akan kembali menghantam.
Dan biarlah kali ini, biarlah ombak yang menceritakan segalanya.
---
Koma sebelum Titik.
"Tau gak Mas, soal dua tanda baca ini?" Hujan menatap pria itu lalu melanjutkan kalimatnya.
"Koma itu ibarat aku yang selalu menunggu balasan. Sedangkan Kia adalah titik yang menjadi akhir di mana hatimu berlabuh tanpa membuatnya menunggu balasan."
💍💍💍
Dalam pernikahannya yang menurut sebagian orang tidak sehat, Pelangi Hujan tetap mempertahankannya demi bisa mewujudkan impian sang ibu.
Seperti koma (,) yang menjadi tanda jeda dalam tulisan maka apapun yang Awan lakukan tetap akan membuat Hujan lanjut berjalan meski kerikil tajam melukai kakinya.
Namun Hujan lupa, selain koma ada juga tanda titik(.) yang menjadi penanda berakhirnya sebuah tulisan.
Pernikahan yang mati-matian dipertahankannya harus Hujan beri titik akhir yang berujung perpisahan di ujung tanduk.