
Jiwa Reina kembali ke tubuh aslinya, meninggalkan keluarga yang baru ia cintai. Raga Raina telah tiada, membawa duka. Lebih sakit lagi, perpisahan ini merenggut kebahagiaan Algha serta si bungsu Alvarez. Didukung orang tuanya, Rudi dan Reni, Reina nekat kembali. Ia yang kini tampil sebagai wanita asing harus meyakinkan Farrell bahwa ia adalah jiwa yang sama, jiwa yang telah membangun rumah yang pernah penuh kehangatan itu. Usahanya berubah menjadi rentetan "audisi" absurd. Reina harus membuktikan dirinya dengan mengingat rahasia-rahasia intim yang tak masuk akal. Semua tawa itu harus dibayar mahal, Farrell menganggapnya gila, sementara Algha, tembok es yang tidak mudah didekati, menolak setiap sentuhan dan perhatian darinya. Reina harus menahan air mata melihat anak-anaknya merindukan sosok yang kini berdiri di hadapan mereka, tetapi tak bisa mereka kenali. Bisakah Reina menembus kesedihan dan skeptisisme suaminya? Mampukah cinta sejati membuktikan bahwa jiwa lebih penting daripada raga, dan akhirnya membawa Reina kembali ke rumah yang seharusnya?All Rights Reserved
1 part