Love At The First Meet

Pagi itu, di lobi megah Gedung Rektorat Universitas Bhakti Kencana, dua takdir bertemu dalam sebuah kebetulan yang manis. Agustian Putra, seorang mahasiswa program studi Teknik Informatika yang tampak kalem, sopan, ramah, dan murah senyum, berjalan santai dengan kemeja putih polos, celana hitam formal, dan sneakers putih favoritnya. Tas ransel hitamnya tersampir di bahu kiri, menambah kesan kasual namun tetap rapi. Di sisi lain, Jovita Eliana, mahasiswi program studi Perhotelan yang ceria, ramah, dan mudah bergaul, melangkah penuh semangat dengan balutan busana serupa: kemeja putih, rok formal hitam panjang, dan sneakers hitam yang nyaman. Ransel kecilnya tersampir di bahu kanannya, bergerak seirama dengan langkah ringannya.
​Keduanya berpapasan tepat di tengah lobi yang ramai, pandangan mereka bertemu sesaat. Sebuah senyum tipis terukir di bibir Agustian, memancarkan aura misterius namun tetap memikat. Jovita membalasnya dengan senyum lebar khasnya yang menular, sedikit mengernyitkan dahi seolah teringat sesuatu. Mereka sama-sama sedang dalam perjalanan menuju tempat berkumpulnya kelompok pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB). Siapa sangka, takdir telah menyiapkan kejutan manis: mereka berdua berada di kelompok yang sama, Kelompok 7.
​Pertemuan singkat ini adalah awal dari sebuah kisah yang akan terjalin. Agustian dengan segala misterinya, dan Jovita dengan segala keceriaannya. "Love at the First Meet" mungkin terdengar klise, namun bagi Agustian dan Jovita, itu adalah kenyataan yang akan mereka alami di antara tumpukan buku, tugas kuliah, dan cerita-cerita baru di Universitas Bhakti Kencana. Akankah sifat kontras mereka saling melengkapi atau justru menjadi tantangan? Hanya waktu yang akan menjawab, mengisahkan perjalanan cinta mereka yang berawal dari Kelompok 7.