Story cover for TIMES CONTRACT by Ayuri_Justme
TIMES CONTRACT
  • WpView
    Reads 150
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 150
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Nov 04
6 new parts
Ketika waktu terus berjalan 

Hari menjadi bulan, bulan menjadi tahun. Bertahun-tahun berlalu bersama harapan semu ikatan pernikahan. Cinta bisa di pupuk seiring berjalannya waktu. 
Ketika Elisa berpikir bahwa semua itu mungkin. Bahwa cinta itu akan tumbuh. Waktu menghancurkannya secara perlahan. Sedikit demi sedikit. 
Karena ada hati yang sudah terkunci rapat. Hati yang bersumpah untuk mencintai satu wanita dalam hidupnya. 

Waktu memaksa Elisa membuat keputusan. Akhir hubungan yang sudah di tetapkan sejak awal. Mampukah Elisa melepaskan cintanya? Atau bertahan demi cinta yang lain ?

"Aku menyerah, kamu menang. Kali ini pun, kamu yang menang." Ucap Elisa dengan senyum penuh arti. Menatap lurus laki-laki di depannya. 

"Jika waktu bisa di putar,..." Ucapnya penuh penyesalan.
All Rights Reserved
Sign up to add TIMES CONTRACT to your library and receive updates
or
#3rama
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Baby Aira cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover
The Beauty of Love (END) cover
Be Your Girl cover
naughty girl  cover
I Became The Rich Maid cover
Living With My Ex cover
DAMIAN cover
Undisclosed [END] cover
TWINS cover

Baby Aira

38 parts Complete

FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰 Di bawah langit malam yang sepi, seorang balita kecil menatap bulan dengan mata basah. Wajah putihnya tertutupi debu jalanan, mata jernihnya menatap cahaya rembulan. . "Aila nda minta di lahilkan..." bisiknya lirih. . "Aila ingin punya olang tua... tenapa hanya Aila yang nda punya olang tua..." ______ Hanya suara hati yang terdengar, tenggelam di antara dinginnya malam dan bintang yang bertaburan. . Ketika sebuah bintang jatuh melintasi langit, Aila menutup mata kecilnya rapat-rapat. . Mungkinkah harapannya terkabul-mendapatkan sebuah pelukan hangat dan sepasang orang tua yang bisa menyebut namanya? . Atau justru takdir kembali menguji balita kecil itu dengan kesepian yang lebih dalam?