Story cover for Six Sinners Of Escape Room by Lusian_sc
Six Sinners Of Escape Room
  • WpView
    Reads 214
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 214
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Nov 05
Mature
21+

Menantang diri sendiri tentu saja sulit jika tidak ada dukungan dari orang-orang kita, maka dari itulah gunanya teman, selalu bersama walaupun terjebak di Escape Room yang katanya itu adalah hiburan seperti di dufan.

Namun kesenangan itu hilang, tergantikan oleh rasa takut, panik, serta pikiran yang di paksa untuk memecahkan teka-teki agar mereka dapat keluar dari sana, akankah mereka semua selamat dari ruangan itu?
All Rights Reserved
Sign up to add Six Sinners Of Escape Room to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going] by pecintasenjamu
24 parts Ongoing
"Benci aku, jika kau mau, tapi kau milikku sekarang." Bisiknya. Seraphina ingin berteriak, ingin menggores wajah dingin itu dengan kuku-kukunya. Tapi tubuhnya lemah, dan para prajurit telah mengikat kedua tangannya. Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap dengan kebencian yang membara. Lucien tersenyum melihat itu, senyum puas dari seorang penakluk. Ia tidak membunuh Seraphina, Ia sengaja membawanya hidup-hidup, menyeretnya melintasi jalanan yang penuh mayat rakyatnya sendiri, menempatkannya di pelana kudanya seolah ia hanya sebuah piala perang. Semua yang melihat tahu, Grand Duke Lucien D'Arcelis Vaelthorne tidak hanya menghancurkan sebuah kerajaan. Ia merenggut permata paling berharga dari tanah itu, menjadikannya bukti keangkuhannya. • Beberapa pekan kemudian, Seraphina dibawa ke ibu kota Kekaisaran. Istana besar menjulang, indah tapi mencekam. Setiap langkahnya terasa seperti rantai yang mengekang. Lucien menyeretnya ke hadapan Kaisar. Dengan kepala tertunduk, Seraphina mendengar suara-suara yang samar, para bangsawan membicarakan keindahannya, kebencian mereka terhadap keberaniannya, dan rasa iri karena Lucien membawanya sendiri. Kaisar menatapnya lama, kemudian tertawa kecil. "Putri dari negeri kecil yang keras kepala, cantik sekali." Lucien berlutut di hadapannya, bukan dengan kerendahan hati, melainkan sebagai bentuk permainan politik. "Aku mempersembahkan gadis ini sebagai bukti kemenangan, Yang Mulia." Kaisar tersenyum puas. Namun daripada membunuhnya seperti yang Seraphina harapkan, kaisar justru berkata: "Dia milikmu, Lucien." ucap sang kaisar dengan nada penuh penghinaan. " "Biarlah dia hidup sebagai saksi kekalahan negerinya. Itu akan lebih menyakitkan daripada kematian." Dan sejak hari itu, matahari kerajaan kecil yang telah padam berubah menjadi pelayan paling hina.
You may also like
Slide 1 of 9
LOOKISM | ONESHOTS  cover
[TAMAT] Violathan: The Male Lead Doesn't Know I'm Pregnant with His Baby cover
Abang yang Melindungiku  cover
The Killer's Plaything ft Park Sunghoon of Enhypen cover
The Monster Behind Me cover
Antagonis Obsession with Me! cover
MINE cover
ATHENA: the GODDESS bad fate cover
The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going] cover

LOOKISM | ONESHOTS

3 parts Ongoing

| LOOKISM ONESHOTS | ! FEM! Reader ! [Official character from Ptj].