Story cover for Masih Di Sini by MaBichen
Masih Di Sini
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Nov 05
Ini bukan kisah tentang pahlawan.
Ini bukan kisah kemenangan besar, atau pelarian megah dari rasa sakit.
Ini adalah kisah tentang kamu, dan kita.
Tentang manusia yang mencoba bertahan di dunia yang terus bergerak, meski hati kadang tertinggal di belakang.
Di sini, kamu tidak diminta untuk kuat.
Tidak ada kewajiban untuk tersenyum, tidak ada tuntutan untuk "baik-baik saja".
Aku hanya akan duduk di sini, menjadi suara yang menemanimu melewati lapisan-lapisan hidup;
kehilangan kecil yang tidak sempat kamu tangisi,
kelelahan yang kamu simpan di tulang,
tanggung jawab yang kamu pikul meski dunia jarang melihatnya.
Untuk anak yang menjadi penopang keluarga.
Untuk ibu yang menahan letih dan takut.
Untuk pekerja yang tersenyum meski dadanya berat.
Untuk hati yang kesepian di malam panjang.
Untuk jiwa yang pernah hampir berhenti, namun memilih lanjut-meski pelan.
Ini adalah tempat untuk beristirahat sejenak.
Untuk bernapas tanpa alasan.
Untuk diakui tanpa perlu menjelaskan.
Kamu hidup.
Kamu merasa.
Dan itu sudah cukup.
Di sini, kamu tidak berjalan sendirian.
All Rights Reserved
Sign up to add Masih Di Sini to your library and receive updates
or
#5istirahat
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 7
Antagonis Obsession with Me! cover
Melengkapi  cover
Dia adalah Goutu  cover
Abang yang Melindungiku  cover
REGAN's Crazy Wife (Proses Revisi) cover
[TAMAT] Violathan: The Male Lead Doesn't Know I'm Pregnant with His Baby cover
I'm Crazy Because Of You!  cover

Antagonis Obsession with Me!

29 parts Ongoing

Naven tidak pernah membayangkan hidupnya bisa berubah dalam sekejap. Setelah terbangun di dunia yang bukan miliknya, ia mendapati dirinya berada dalam tubuh Shaka, seorang figuran dalam novel populer yang sering dibacanya. "Pokoknya jaga jarak 5 meter!" peringat Shaka ke Althair. Althair terkekeh, menatapnya dengan tajam. "Can not, dear."