Risa (18) dan Aldi (18) telah menjalani masa SMA mereka sebagai pasangan yang tak terpisahkan-sejak bangku SMP, mereka berdua merencanakan masa depan yang persis sama: kampus yang sama di kota yang sama, kafe favorit yang sama, dan akhir pekan yang selalu bersama. Pintu gerbang SMA Nusa Bakti seharusnya menjadi gerbang menuju impian bersama itu.
Namun, hitungan mundur menuju kelulusan justru membawa Risa pada kenyataan pahit. Aldi, sang bad boy cerdas, diterima di universitas bergengsi di Jakarta dengan beasiswa penuh di jurusan impiannya. Sementara Risa, yang memilih jalur aman, hanya berhasil masuk ke universitas lokal di kampung halaman.
Janji yang dulu mudah diucapkan kini terasa hampa, terutama ketika Risa mengetahui bahwa Fiska, gadis populer yang terang-terangan menyukai Aldi, juga akan kuliah di kampus yang sama di Jakarta.
Di depan pintu gerbang sekolah mereka yang legendaris, Aldi berusaha meyakinkan Risa bahwa jarak hanyalah angka, meminta Risa untuk menunggunya selama satu tahun. Risa mengangguk, namun jauh di lubuk hatinya, ia tahu bahwa pintu gerbang itu kini telah menutup, memisahkan mereka berdua, dan membawa serta janji-janji masa lalu.
Kisah ini adalah tentang Risa yang harus belajar menghadapi transisi ke masa dewasa sendirian; tentang bagaimana ia berjuang melawan kecemburuan, kesendirian, dan keraguan yang terus menghantuinya. Apakah Risa harus tetap setia pada janji yang tertunda ataukah ia harus membuka hati dan menemukan kebahagiaan baru di pintu gerbang yang berbeda?
Kania Sekar Melati gadis berusia 20 tahun itu harus putus kuliah, dan bekerja di sebuah rumah mewah milik duda kaya beranak satu yang bernama Bagas Adipati Wiratmodjo. Keputusan itu dilakukan tanpa sepengetahuan keluarganya.
Sampai ketika akhirnya ia mendapati situasi yang mendesaknya. Ia di hadapkan dengan tawaran yang membuatnya tak bisa berpikir banyak.
Akhirnya ia memutuskan hal yang tak pernah ia bayangkan ketika harus menerima tawaran untuk menjual dirinya pada Bagas Adipati Wiratmodjo.