
Malam itu, dunia Averine hancur. Dalam sekejap, tawa berubah menjadi jerit, dan rumahnya dipenuhi darah orang-orang yang ia cintai. Ia menyaksikan semuanya - tak berdaya, tak sempat menyelamatkan siapa pun.
Pelakunya lenyap tanpa jejak. Bertahun-tahun kemudian, Averine kembali... bukan sebagai korban, melainkan pemburu. Ia menapaki jalan penuh rahasia, mencari kebenaran di balik tragedi berdarah keluarganya.
Namun semakin ia mendekat pada kebenaran, semakin jelas bahwa musuh sejatinya mungkin bukan orang asing - melainkan seseorang yang paling ia percayai.
Siapakah dalang di balik segalanya?
Dan sanggupkah Averine bertahan ketika kebenaran justru menghancurkannya?
note : cerita ini murni hasil imajinasi ku ya!
bantu folow,vote dan komen yaa trimakasih sudah membaca.All Rights Reserved1 part