Story cover for Reya ( New version Selesai) by AyuZuhrian
Reya ( New version Selesai)
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 22
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 22
Ongoing, First published Nov 09
Reya lahir dengan tubuh yang tak sempurna, namun imajinasi dan ketekunan tangannya menggambar dunia yang tak bisa ia capai dengan kaki. Sebagai mahasiswi seni rupa, hidupnya penuh warna, namun sering kali terasa sunyi-hingga hadir Sagara, mahasiswa teknik yang diam-diam mencintai pola dan suara senyap.

Pertemuan mereka bukan kebetulan. Seperti dua garis yang bertabrakan lalu membentuk bentuk baru, Reya dan Sagara belajar mengenal luka, ketakutan, dan keberanian untuk menyentuh hati yang tak lagi percaya pada kemungkinan.

Namun cinta, seperti seni, bukan hanya tentang rasa. Ia butuh keberanian untuk membiarkan diri dilihat, digores, dan dipahami-tanpa bingkai yang melindungi.

REYA adalah kisah tentang resonansi dua jiwa yang tumbuh dari diam, dari karya, dan dari keberanian mencintai dalam bentuk paling jujur.
All Rights Reserved
Sign up to add Reya ( New version Selesai) to your library and receive updates
or
#429seni
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Baby Aira cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover
OBSESSED cover
TWINS cover
LEBUR cover
WEDDING VOWS cover
Living With My Ex cover
DAMIAN cover
Be Your Girl cover
Undisclosed [END] cover

Baby Aira

42 parts Complete

FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰 Di bawah langit malam yang sepi, seorang balita kecil menatap bulan dengan mata basah. Wajah putihnya tertutupi debu jalanan, mata jernihnya menatap cahaya rembulan. . "Aila nda minta di lahilkan..." bisiknya lirih. . "Aila ingin punya olang tua... tenapa hanya Aila yang nda punya olang tua..." ______ Hanya suara hati yang terdengar, tenggelam di antara dinginnya malam dan bintang yang bertaburan. . Ketika sebuah bintang jatuh melintasi langit, Aila menutup mata kecilnya rapat-rapat. . Mungkinkah harapannya terkabul-mendapatkan sebuah pelukan hangat dan sepasang orang tua yang bisa menyebut namanya? . Atau justru takdir kembali menguji balita kecil itu dengan kesepian yang lebih dalam?