Hujan selalu datang tanpa diminta. Sama seperti rasa yang diam-diam tumbuh, tanpa pernah sempat ditolak.
Bandung sore itu basah. Derasnya air dari langit seolah sengaja menahan langkah-langkah orang yang ingin pulang. Di balik jendela kelas yang berembun, aku melihatnya-seorang gadis dengan jaket biru, berdiri memeluk tasnya, menatap langit yang tak kunjung reda.
Entah kenapa, setiap kali hujan turun, langkahku selalu berhenti di titik yang sama: di sampingnya.
Seakan-akan hujan tahu, bahwa ada sesuatu yang belum pernah benar-benar selesai. Sesuatu yang tak bisa ditinggalkan begitu saja.
Di antara deras yang tak pernah reda, aku menemukan cerita yang tak pernah kukira akan merubah segalanya.