"terus, harus bagaimana?? bagaimana dengan masa depanku??! apa bentuk tanggung jawabmu?! brengsek, ku mohon....tunjukkan sedikit rasa empatimu sebagai manusia Force." -Book Rowe
"kamu saja tidak bisa membuktikan anak yang di kandunganmu itu anakku, lalu apa yang membuatmu begitu PERCAYA DIRI?" -Force Maddox
Force Maddox, faculty of engineering
•Hidupnya tidak pernah serius, hari harinya diisi rokok, musik keras, mabuk, dan wajah baru tiap malam.
Force bukan anak baik, dan tidak pernah berusaha jadi juga.
Julukannya di fakultas "CAMPUS MENACE"
brengsek, playboy, berandalan, dengan namanya yang sudah banyak dikenal banyak anak kampus tidak juga menghentikan orang orang terus masuk ke dalam perangkapnya.
Dan Force nggak peduli, apapun yang dia makan tidak akan pernah cukup mengenyangkan, selagi itu memuaskan maka seekor paus pun juga akan dimakan.
Sampai akhirnya Force memutuskan siapa target selanjutnya.
Book Rowe, faculty of medicine
•Dia tumbuh di antara bau antiseptik, kertas catatan, dan mimpi buat nolong orang.
Book adalah tipe orang yang selalu bikin ruangan jadi lebih terang tanpa dia sadar.
Di fakultas kedokteran, dia dikenal sebagai primadona.
Bukan karena penampilannya aja, tapi karena hatinya yang nggak pernah bisa diam waktu ngeliat orang lain kesusahan.
Senyumnya ramah, suaranya tenang, dan caranya bicara selalu bikin orang ngerasa aman.
Dia lembut, tapi bukan lemah.
Tegas, tapi nggak pernah nyakitin.
Mungkin itu alasan kenapa semua orang nyaman di sekitarnya.
Book punya aura yang bikin segalanya terasa ringan.
Namun, ada suatu hal yang mengubah seluruh hidupnya, hidup yang tadinya rapi mulai berantakan, dan di antara dua dunia yang seharusnya tidak pernah bersinggungan
Gawin hanya ingin menikmati masa mudanya. Tapi setelah satu malam mabuk yang kacau, ia menemukan dirinya terikat pada utang konyol senilai 300.000 Baht.
Krediturnya? Joss Wayar, senior Fakultas Teknik yang tampan, sombong, dan diisukan sebagai playboy kelas kakap di kampus. Joss tahu Gawin tak punya uang sebanyak itu. Maka, ia memberikan "solusi": Gawin harus pindah ke apartemennya, melayaninya sebagai asisten pribadi, dan menjadi pelampiasan pribadinya (dengan janji hutang akan lunas). Ini adalah taktik Joss yang sudah lama mengincar Gawin.
Tinggal serumah dengan Joss adalah neraka sekaligus surga yang membingungkan. Di satu sisi, Joss adalah tiran yang menggunakan utang sebagai senjata. Di sisi lain, Gawin perlahan melihat kelembutan di balik pesona seniornya yang ternyata diam-diam merintis bisnisnya sendiri.
Ketika rasa benci berangsur menjadi rasa penasaran, dan ancaman berubah menjadi sentuhan manis yang dirindukan, Gawin harus bertanya: Apakah ini adalah kebohongan terbesar yang dilakukan Joss? Atau, apakah Gawin sendiri yang jatuh ke dalam jebakan termanis dari seorang senior yang berpura-pura jahat?