Ketika lonceng tengah malam berdentang, celah di antara dua masa terbuka-
dan dari istana megah Negeri Solareth, seorang pangeran tersesat di dunia masa depan yang asing, penuh cahaya neon dan hiruk pikuk kota.
Alaric, sang pangeran yang terikat oleh adat dan kehormatan, tiba-tiba terdampar di zaman modern yang tak mengenal gelar dan takhta. Di tengah kebingungannya, ia bertemu Abel-remaja periang yang hidupnya sederhana, namun senyumnya terasa lebih hangat dari cahaya matahari pagi.
Dua hati dari masa yang berbeda mulai berirama dalam satu detak. Cinta pun tumbuh, meski mereka tahu dunia tak akan merestui.
Sebab dalam setiap masa, di setiap dunia,
"You may love, but the world has its norms."
Sebuah kisah tentang cinta yang menentang waktu, tentang keberanian untuk mencintai dalam diam, dan tentang dua jiwa yang saling menemukan-meski tak ditakdirkan untuk bersama.
Rosaline pecinta novel dewasa. Namun, novel dewasa dengan tema harem berjudul Hers adalah novel terburuk yang pernah Rosaline baca.
Eksekusi plot cerita mainstream dan karakter yang membuatnya mencak-mencak ditambah lagi nama tokoh antagonis perempuan dalam cerita tersebut adalah Rosaline, namanya sendiri.
Siapa sangka Rosaline memasuki dunia novel itu.
Para tokoh utama laki-laki, terutama Jayendra, selalu menyalahkannya atas semua ketidaknyamanan tokoh utama perempuan, Vanita. Ditambah lagi Vanita yang selalu bersikap menyebalkan, membuat Rosaline memilih sekalian saja mendalami perannya sebagai antagonis perempuan.
Karena tak punya siapa-siapa di pihaknya, Rosaline terpaksa mendekati Kalingga, sang antagonis laki-laki dalam novel Hers. Musuh Jayendra. Sekaligus tokoh yang Rosaline yakini hanya memiliki ketertarikan pada laki-laki. Alias; gay.
...
"Mau gue buktiin kalau punya gue bisa berdiri tegak hanya untuk perempuan?" Tangan Kalingga yang satunya memeluk pinggang Rosaline pelan. "Sini lo agak mepet dikit dan rasain punya gue udah membengkak sekarang. Itu kalau lo berani."
@kandthinkabout