Langit Kemarin yang Tak Lagi Sama

Arga Wiratama memiliki segalanya: karir cemerlang sebagai arsitek di ibu kota, apartemen mewah, dan pengakuan profesional. Namun, di balik fasad kesuksesan itu, ia merasakan kekosongan yang membentang laksana gurun. Hari-harinya adalah rutinitas presisi yang mematikan jiwa senimannya yang dulu pernah menyala. Semua berubah ketika kabar duka datang dari kampung halamannya: kakek yang tak pernah benar-benar ia kenal meninggal dunia, hanya mewariskan sebuah kunci berkarat dan foto lukisan pemandangan laut yang belum selesai. Didorong oleh rasa penasaran dan kejenuhan yang memuncak, Arga memutuskan untuk meninggalkan gemerlap kota dan mengunjungi pondok tua tepi laut milik kakeknya. Di sana, di antara debu dan aroma garam, ia menemukan serangkaian jurnal tua yang membuka tabir rahasia kehidupan sang kakek-seorang pria yang mengorbankan mimpinya sebagai pelukis demi keluarga. Kisah masa lalu itu menjadi cermin bagi hidup Arga, memaksanya untuk menghadapi pertanyaan terbesar: Apakah ia menjalani hidupnya sendiri, atau sekadar memenuhi ekspektasi orang lain? Pencariannya untuk menyelesaikan lukisan sang kakek berubah menjadi perjalanan untuk melukis ulang takdirnya sendiri.