Adrian Malik dan Keira Salma tumbuh besar bersama, tinggal cuma empat rumah terpisah, dan selalu dianggap sahabat paling dekat sejak kecil. Keira percaya Adrian cuma cowok nerd tinggi berkacamata yang polos dan pendiam, sementara Adrian sendiri sengaja mempertahankan citra itu. Dia tutupin badan atletisnya dengan hoodie kebesaran, sembunyiin tatapan tajamnya di balik lensa, dan ngebatasi semua hal yang bisa bikin Keira liat siapa dia sebenarnya.
Karena sejak lama, Adrian punya perasaan yang jauh lebih dalam dari sekadar sahabat. Bukan cuma sayang lebih gelap, lebih intens, kadang sampai bikin dia takut sama dirinya sendiri. Dan makin Keira deket sama dia, makin susah dia nahan sisi dirinya yang selalu pengen narik cewek itu lebih deket lagi.
Keira nggak pernah sadar kalau tiap kali dia nginep di rumah Adrian, tiap kali dia ketawa sambil manggil nama "Yan", ada bagian dari Adrian yang hampir kehilangan kontrol. Dia cuma tau satu hal: cowok itu selalu ada buat dia, selalu nolong, selalu jagain. Tapi dia nggak pernah tau apa yang sebenarnya Adrian jaga dan dari siapa.
Sampai akhirnya jarak yang Adrian ciptakan sendiri pelan-pelan retak.
Dan Keira mulai sadar... selama ini dia nggak pernah benar-benar kenal sahabat masa kecilnya.
Sahabat yang mungkin terlalu sayang sama dia.
Atau... terlalu terobsesi.
---