Antara Persimpangan, Takdir, dan Pilihan
"Sometimes The Wrong Train Takes You To The Right Destination" - Pepatah India
Apa yang akan kamu lakukan saat dihadapkan pada persimpangan krusial dalam hidup? Kedua pilihan yang ada terasa sama pentingnya, sama-sama menarik, hingga membuatmu merasa tak punya pilihan sama sekali. Kamu tak bisa memilih. Kamu tak mau memilih. Tapi, kamu harus memilih.
Beberapa pilihan memang buruk. Beberapa pilihan memang baik. Tapi, sebagian lainnya adalah pilihan yang tak terhindarkan.
Yeom Mi Jeong ditinggalkan Park Yong Gyu, kekasihnya, tanpa sepatah kata pun. Patah hati, dia pindah ke Busan dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di sana.
Mi Jeong diselamatkan oleh seorang dokter muda, Do Min Joon, yang berjanji akan membantunya. Tak punya siapa-siapa lagi untuk dijadikan sandaran, Mi Jeong menerima tawaran sang dokter muda.
Setelah akhir tragis dari cinta pertamanya, Do Min Joon menutup hatinya rapat-rapat. Dia menolak setiap wanita yang mencoba mendekat, termasuk yang dikenalkan oleh ibunya sendiri. Dia bersumpah untuk tidak jatuh cinta lagi. Tidak akan pernah.
Dia pikir, dia berhasil menepati janji itu... sampai Yeom Mi Jeong hadir dalam hidupnya.
Seiring waktu, Mi Jeong dan Min Joon semakin dekat. Dari dua orang asing, mereka membentuk sebuah hubungan yang spesial. Mungkinkah cinta akan bersemi di antara mereka?
Beberapa tahun kemudian, Yeom Mi Jeong bertemu lagi dengannya. Park Yong Gyu, yang kini dikenal dengan nama barunya, Park Seo Joon. Pria yang pernah dicintainya sepenuh hati.
Akankah Seo Joon berhasil merebut kembali hati Mi Jeong? Akankah Mi Jeong memaafkannya? Apakah masih tersisa cinta untuk Yong Gyu, ataukah Mi Jeong telah menyerahkan seluruh hatinya pada sang penyelamat, Do Min Joon?
Ini adalah kisah tentang tiga individu dan pilihan mereka dalam sebuah babak yang disebut CINTA.
Klara berpura-pura menjadi Klera kembarannya agar bisa bertemu dan hidup bersama sang ibu. Klera meminta Klara menggantikan posisinya agar dirinya bisa berlibur bersama sang selingkuhan.
Selama 100 hari, Klara harus menjalani hidup yang dimiliki Klera, termasuk melayani Daniel, suami Klera. Kepura-puraan itu rupanya menjadi petaka baru di kehidupan Klara. Semua penyamaran itu pun terungkap. Daniel tentu tak tinggal diam. Hal yang tak pernah Klara sangka pun terjadi.