Marsha Lenathea adalah Bintang Utara di SMA Garuda: Ketua OSIS yang perfeksionis, brilian, dan berhati sedingin es. Hidupnya penuh kendali, dan ia membenci satu hal: kekacauan.
Freyana Syifa adalah kunang-kunang di pinggir lapangan. Ia nekat menjadi volunteer Pensi, mempertaruhkan segalanya, hanya untuk bisa mendekati idolanya, Marsha. Sayangnya, ia langsung jatuh ke dalam jebakan rival terberatnya yang cemburu.
Dituduh ceroboh dan menciptakan masalah, Freya tidak dipecat. Marsha memberinya hukuman yang lebih kejam: Freya harus menjadi "Skala Prioritas Terbawah"-asisten pribadi yang wajib melayani Marsha 24 jam sehari, tanpa hak, tanpa suara.
Namun, kedekatan yang dipaksakan itu mulai membuka celah tak terduga. Di balik tatapan tajam dan perintah yang dingin, Freya menemukan Marsha yang sesungguhnya: seorang gadis yang diselimuti trauma masa lalu dan ketakutan akan ditinggalkan.
Ketika Marsha mulai melembut, rival lama kembali datang menguji hati Marsha, sementara Gabriel-si rival abadi-siap membongkar motif tersembunyi Freya sebagai stalker untuk menghancurkannya.
Bisakah si kunang-kunang bertahan di dalam badai yang diciptakan Bintang Utara? Dan mampukah cinta menembus tembok trauma, saat Marsha sendiri bingung harus memilih antara masa lalu yang familier atau janji tulus dari prioritas terbawahnya?
Ketika cinta yang tumbuh dari seseorang di balik panti asuhan dengan wanita yang tumbuh dengan segala kemewahan.
Takdir mempertemukan keduanya di SMA Taruna Bangsa-tempat di mana status sosial menjadi pembatas tak terlihat. Dari pertemuan sederhana itu tumbuh rasa yang tulus, tapi juga luka yang perlahan menguji kekuatan cinta mereka.
Mereka berdua belajar bahwa cinta tidak memandang harta, tapi dunia di sekitar mereka belum tentu bisa menerima hal itu. Apakah cinta bisa tetap bertahan saat harus berhadapan dengan perbedaan yang begitu besar? Ataukah mereka harus belajar melepaskan demi kebahagiaan masing-masing?